Strategi Facelift Prinsipal Motor. Byson Over Price?

Sumber foto : Prinsipal Yamaha Indonesia

Facelift. Muka – naek. Hehehe. Cuma sekedar komentar saja mengenai facelift. Seperti masbro/sist ketahui semua, blogwalking sana sini lagi rame soal facelift si keker Byson. Ada pro kontra. Jadi tertarik juga buat sedikit corat coret notes.

Gak sedikit yang menyayangkan langkah dari Yamaha ini. Lha hari gini, facelift cuma sekedar ganti stripping? Emangnya jaman As**a Le**da apa ya? Terlebih si banteng ini sudah wara wiri beberapa tahun lamanya. Apa gaul sedikit dengan nempelin mesin injeksi? Seperti rumor saingannya sang Honda NMP?

IMHO, strategi facelift sering kali dilakukan prinsipal motor.

Pertama facelift dahyat. Biasanya facelift buka cuma naekin tampang dengan sekedar ganti garis baju, tapi baju ma dalemannya bisa kena rombak sekalian. Umumnya, IMHO, si nama motor udah punya nama yang mengakar. Atau juga untuk mendongkrak kembali pamor penjualan yang meredup. Ada sejarah Brand Yamaha yang pake emblem Jupiter yang udah panjang dari jaman Karbu hingga jaman Injeksi. Shogun? Dari jaman kebo sampe Axello.

Sumber foto : Ujang Eko, 2012

Sang jawara Honda pun bikin facelift bener-bener ganti baju seperti pada Blade-nya. Facelift ini asik buanget dilihat, berbeda dari sebelumnya.

sumber foto : Petramax7, 2011

Facelift tipe dua. Stagnan. Minor. Sekedar ganti baju, garis-garis di body, atau yaah ganti warna di knalpot, behel belakang, model mahkota lampu. Sudah settle. Mungkin sang prinsipal sudah nyaman dengan laporan penjualannya, jadi hanya sekedar refresh minor saja.
Seperti sang raja Satria FU. Setelah berevolusi dari dua tak menjadi empat tak, entah berapa kali hanya sekedar ganti garis di baju saja ataupun perubahan minor lainnya.

Sumber Foto : Hakim Roda Mas, 2011

Don’t change the winning team?. Bisa jadi. Sama halnya seperti Suzuki dengan FU-nya, mungkin Yamaha dengan Byson-nya sudah dalam posisi nyaman? Menaikkan harga 250 ribu sehingga sang banteng tengkorak ini bertengger di posisi 21 jutaan (Okezone, 2013)

IMHO, jika dulu bisa melenggang dengan santai di 19.9 juta, tapi saat ini kata ane persaingan di kelas 150 cc udah luar biasa ketat bin berat dikeroyok prinsipal utama.
Walaupun tidak bisa dipungkiri design si Banteng emang luar biasa street fighter yang seksi, tapi dengan spek 150 cc karbu-nya dan harga 21 juta-an, mau dibawa sampai mana si banteng ini oleh Yamaha? Apakah sudah cukup percaya diri dengan modal design street fighter saja?

Di kelas serupa, ditunggu oleh NMP yang sekelas dengan harga lebih murah. Sama-sama berdesign street fight dengan monoshock. Kurang macho? Tinggal tempel re-decals, design pilih sendiri plus stiker tengkorak. Modal ratusan rupiah saja jadi sama garangnya. Lebih ke bawah lagi? Di tunggu Verza dengan spesifikasi injeksinya.

Masuk ke kelas lebih atas? Kelas ini, IMHO beda duit 2 jutaan akan dipandang worthed jika sebanding dengan performanya. Seberapa kuat spek sang banteng tengkorak berhadapan dengan tiga matador ini :

Sumber foto : masing-masing Prinsipal

Matador pertama sang jawara sport abangnya sendiri si NVL. Matador kedua, si triple spark Kawasaki Bajaj 200NS. Matador ketiga si Honda CB150R. Selaras di 23 jutaan.

IMHO, kata ane mestinya, facelift si Byson, selain nempelin stiker tengkorak, mestinya juga nempelin mesin si NVL. Yang satu lightsport yang satu lagi streetfigher. Bisa kompak membendung CB150R dan NMP (Yang disinyalir akan nyemprot injeksi juga). User pun hepi. Bisa memilih mana design yang disuka dengan mesin yang berperforma sama.

Tapi, sekali lagi, mungkin Yamaha sudah hepi dan percaya diri dengan design dan terawangan penjualan sang banteng. Jadine wes, facelift stiker oke-lah. Yang penting refresh.

Yang sedikit gawat. Seperti motor di bawah ini. penjualan stagnan. Level bawah dari kompetitor sekelasnya. Tapi faceliftnya cuma sekedar ganti stripping dan batok plastik di kepala lampu doang. Duh. Gak niat jualan lagi kali ya? Hahaha.